Rabu, 07 Maret 2012

Task 2 : Variable Length Subnet Mask (VLSM)

Vlsm adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan darikelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasiksubneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. Selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor
IP tidak efisien.


Perhitungan IP Address menggunakanmetode VLSM adalahmetode yang berbeda denganmemberikan suatu Network Address  lebih dari satu subnet mask.
1.  Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol :
RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing :
CNAP 1-2),
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung
metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi .
Dalam penerapan IP Address menggunakanmetode VLSM agar tetap dapat
berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-
nya dapat memenuhi persyaratan 

 
Misalkan kita memiliki empat buah network dengan jumlah host yang berbeda-beda untuk tiap
networknya. Net-A (14 host), Net-B (30 host), Net-C (20 host) dan Net-D (6 Host). Ip yang digunakan
adalah 192.168.100.xx . Bagaimana kita membuat subnet dengan menggunakan VLSM?

Langkah 1
Tentukan terlebih dahulu urutan network dengan jumlah host terbanyak dan subnet yang akan digunakan.
Dalam kasus ini urutan network mulai dari host terbanyak adalah Net-B, Net-C, Net-A dan Net-D. Bila dilihat jumlah host terbanyak yaitu pada Net-B, bandingkan dan pilihlah subnet yang memiliki selisih paling sedikit atau sama antara host per subnet dengan host terbanyak.

Langkah 2
Buat blok-subnet dari subnet yang sudah dipilih

Bila kita menggunakan subnet secara langsung, maka kita membutuhkan 4 blok-subnet untuk
menghubungkan keempat network tersebut. Berbeda halnya bila kita menggunakan VLSM.


Langkah 3
Bila menggunakan VLSM maka kita perlu untuk menentukan subnet yang akan digunakan untuk masing-masing network.



Langkah 4
Menentukan jumlah blok-subnet yang baru Berdasarkan blok-subnet pada langlah 2, kita memilih blok-subnet baru yang dapat menampung seluruh host dalam network A, B, C dan D. Perlu diingat bahwa satu blok-subnet dapat menampung 30 host. 


Net-B menempati satu blok-subnet karena jumlah host = jumlah host per subnet (30=30).
Net-C menempati satu blok-subnet karena jumlah host mendekati jumlah host per subnet (20 > 30).
Net-A dan Net-D menempati satu blok-subnet karena jumlah host dari kedua network tersebut hasilnya mendekati jumlah host per subnet (14 + 6 > 30).

Langkah 5
Menentukan subnet untuk VLSM
Blok-subnet untuk net-B dan net-C sudah tidak perlu lagi dipersoalkan tinggal bagaimana blok-subnet
untuk net-A dan net-D. Berdasarkan langkah 3 kita menggunakan /28 untuk net-A dan /29 untuk net-B.
Berikut blok-subnet yang digunakan oleh net-A.


Perhatikan, lompatan blok-subnet untuk net-A langsung menggunakan 64 tidak menggunakan 0 , 16, 32, 48 karena sudah digunakan oleh net-B dan net-C. Jumlah host per subnet yang digunakan untuk net-A pun sesuai dengan format subnet yang digunakan yaitu 14. Blok-subnet kedua dari /28 pada net-A digunakan oleh net-B dengan format berbeda yaitu /29, dengan alasan yang sama maka lompatan blok-subnet untuk net-B langsung 80, sehingga blok-subnet yang baru untuk net-B yaitu  :

Secara lengkap subnet yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :



Bukti bahwa perhitungan subnet sudah benar adalah Network ID pada masing-masing netwok berbeda sehingga tidak terjadi overlapping.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar